Hiking Menembus Rimba Kawah Putih
Sejarah tentang Kawah Putih ini berawal pada abad ke-10. Di mana terjadi sebuah letusan Gunung Patuha yang sangat hebat, sejak saat itu terdapat kejadian aneh diarea kawah putih di mana sekelompok burung yang terbang melewati Kawah Putih ini terjatuh dan mati. Hal itulah yang menyebabkan pada masa ini penduduk setempat menganggap bahwa area tersebut merupakan kawasan yang angker dan penuh dengan mistis. Seiring berjalannya waktu, keangkeran tersebut tidak menghalangi para wisatawan untuk menikmati keindahan alamnya.
Gunung Patuha menurut catatan pernah dua kali meletus. Letusan pertama terjadi pada abad ke-10 dan meninggalkan kawah di bagian puncak sebelah barat. Karena kawah tersebut mengering, masyarakat menamakannya Kawah Sa’at. Dalam Bahasa Sunda, sa’at artinya kering. Lama setelah itu, gunung tersebut tertidur lelap memasuki istirahat panjang. Kegiatan letusannya yang terjadi abad ke-13, melahirkan kawah kedua berupa danau sangat indah. Airnya bisa berubah-ubah warna, mirip dengan Danau Kelimutu. Sesekali warna airnya putih, sehingga kawah itu dinamakan Kawah Putih.
Setelah tahun 1837, seorang ahli botani asal Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn, melakukan penelitian di kawasan Ciwidey dan tiba di puncak Gunung Patuha dan menemukan kawah putih yang sangat indah itu dan terasa aroma belerang yang sangat bagus dan sejak itulah kawah putih itu menjadi objek wisata.
Yang sangat menarik dan sangat rugi bagi para pecinta alam & hiking kalau tidak mengunjungi kawah sa’at, jalurnya tidak terlalu berbahaya sepanjang jalur hiking menuju kawah sa’at kita akan dimanjakan dengan keindahan alam yang sangat menakjubkan udaranya sangat segar dan asri. Disini saya ingin berbagi pengalaman saat melakukan hiking ke kawah sa’at anda bisa lihat videonya dibawah ini.
No comments